Jakarta, DepokPost.Online-Dalam rangka mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid mengatakan, pihaknya menyediakan lahan sebanyak 79.925 hektare tanah yang berasal dari tanah terindikasi telantar untuk program nasional.
“Kami punya tanah terindikasi telantar seluas 854.662 hektare yang berpotensi digunakan untuk program nasional,” kata Menteri Nusron dalam keterangan rilis resminya usai kegiatan Dialog Solusi Pendanaan Program Tiga Juta Rumah yang bertajuk Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat, di Gedung AA Maramis II, Jakarta, Senin (16/12/2024) lalu.
Menurutnya, setelah dirinya menganalisis untuk kawasan permukiman sekitar 79.925 hektare.
“Namun, apakah cocok atau tidak, pihaknya belum tahu secara jelas, tentunya Bapak atau Ibu pelaku perumahan yang tahu,” ujar Menteri ATR/BPN.
“Kami _committed_, pada Q1 tahun depan (kuartal 1 2025, red) akan kami paparkan,” ungkapnya.
Kepada wartawan, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid juga menjelaskan, nantinya dirinya akan memaparkan bentuk peta topografi terkait lokasi potensi permukiman dari tanah terindikasi telantar.
“Pada Q1 kami akan paparkan dalam bentuk peta topografinya dari sebanyak 79 ribu tadi. Mulai dari lokasinya, petanya seperti apa, jadi Teman-teman bisa lihat cocok apa tidak (untuk kawasan permukiman yang mendukung Tiga Juta Rumah, red). Tim saat ini sedang bekerja membuat peta karena membuat peta tidak gampang,” jelasnya.
Menurutnya, tanah terindikasi telantar yang ia sebutkan merupakan Tanah Cadangan Untuk Negara (TCUN) yang dihasilkan dari tanah-tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) dan eks Hak Guna Bangunan (HGB) yang tidak diperpanjang. (akn/***)