LPKP: Klaim 75 Persen Elektabilitas Cuma Jadi Bahan Tertawaan se-Kabupaten Bogor

1 minute, 37 seconds Read

Leuwiliang, DepokPost.Online-Direktur Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP) Rahmatullah alias Along menilai Paslon nomor urut 01 itu koalisi gemuk dengan 17 partai, belum ada yang turun ke lapangan melakukan konsolidasi dan mengajak ke masyarakat.

Oleh karena itu soal klaim tembus 75 persen elektabilitas untuk Paslon Rudy Susmanto-Jaro Ade itu sah-sah saja dalam politik. “Saling klaim itu sah-sah saja dalam politik. Hanya saja, kalau tidak mendasar dan rasional, itu akan menjadi sebuah blunder dan mungkin akan menjadi bahan tertawaan,” kata Along.

Menurut Along, sepengalamannya jika melakukan survei, itu ada metodenya. Salah satunya menentukan populasi dan sampel.

“Tentukan populasi yang akan menjadi sumber data penelitian, selain itu kemudian pilih sampel dari populasi tersebut,” ujarnya.

Selain itu juga harus menentukan jenis survei yang akan digunakan, misalnya wawancara atau kuesioner.  Jadi ada prosedur standarnya.

“Jadi lembaga manapun bisa, apalagi jika lembaga itu tidak ada titipan kepentingan salah satu calon atau benar independen dan punya integritas. Dan yang menyampaikan hasil surveinya itu lembaga itu sendiri, dengan metode yang dipakainya,” tegasnya seraya mengatakan gerakan Koalisi 17 partai itu hanya lewat media saja, seperti banner bergambar kandidat Paslon nomor urut 01 dan ketua-ketua partai atau anggota dewan saja. Tapi untuk gerakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, itu tidak maksimal atau bahkan bisa dibilang stagnan,” kata Along.

Stagnan yang dimaksud Along adalah koalisi partai besar tapi banyak yang tidak bergerak.

Hal berbeda yang dilihat Along pada Paslon nomor urut 02, di mana Bayu Syahjohan dan Kang Mus sudah terlihat kerjasamanya yang sangat baik.

Sejak kedua orang tersebut mendaftarkan diri sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Bogor, keduanya kompak turun langsung ke tengah masyarakat.

“Hal berbeda dengan kandidat 02, di mana calon bupati dan wakil bupati hampir setiap hari nya ada gerakan dan langsung bersentuhan dengan masyarakat di bawah,” kata Along.

Terkait dengan media publikasi, Paslon nomor urut 02 juga banyak terlihat di lokasi-lokasi strategis, bahkan di pelosok-pelosok kampung.

“Media kampanye Paslon 02 masif dan rapih. Kalau disurvei kembali, mungkin bisa seimbang atau bahkan bisa lebih tinggi angkanya,” tutup Rahmatullah. (akn/***)

 

Bagikan berita/artikel ini

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *