Cibinong Bogor, Depok Post – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan budaya literasi di kalangan pelajar, sebuah inisiatif perpustakaan digital telah diluncurkan. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses mudah dan luas bagi siswa terhadap buku dan bahan bacaan berkualitas, sekaligus membangun ekosistem literasi yang kuat di lingkungan sekolah.
Bertempat di aula SMPN 1 Cibinong Bogor, Selasa 18 Februari 2025 diadakan kegiatan Sosialisasi Hibah Perpustakaan Digital yang diinisiasi oleh Cigombong Raya. Turut hadir Plh. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor diwakili oleh Sekdis Dr. Nina Nurmasari, S.Pd, M.Pd, juga Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Wasto Sumarno dan Wakil Ketua BKD DPRD Kabupaten Bogor H. Ading Ahmad Nadzir, S.Ag. serta tamu undangan lainnya.
Kolaborasi Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor dengan Gigombong Raya (CR) menjadi kunci dalam mewujudkan perpustakaan digital ini. CR memberikan bantuan (hibah) website perpustakaan digital dengan kontennya senilai 25 juta untuk setiap sekolah yang diwujudkan dalam bentuk buku digital dari berbagai judul dan tema yang dipilih sendiri oleh pustakawan sekolah. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap tantangan literasi digital di era modern serta menghadapi fenomena “Brain Rot”, yaitu melemahnya mental dan intelektual akibat konsumsi konten yang tidak bermakna secara terus menerus.
Menurut Asep Rustadi selaku owner Cigombong Raya, perpustakaan digital ini merupakan terobosan dalam menguatkan ekosistem pendidikan yang lebih luas.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari para kepala sekolah, pustakawan, dan guru yang turut serta dalam implementasi program ini. Dengan adanya perpustakaan digital, siswa dapat mengakses sumber informasi edukatif yang lebih bermakna dan mengurangi ketergantungan terhadap konten yang tidak produktif,” ujarnya kepada Swara Jabar, Selasa (18/2/2025).
Sebagai bagian dari implementasi program ini, lanjutnya para guru diharapkan untuk mengintegrasikan perpustakaan digital dalam pembelajaran dengan mewajibkan siswa mengaksesnya setidaknya sekali dalam sebulan untuk setiap mata pelajaran. Dengan asumsi 10 mata pelajaran dalam kurikulum sekolah, siswa dapat meningkatkan kebiasaan membaca mereka secara signifikan.
“Kalau penugasan 1 guru mapel mengakses perpustakaan digital memerlukan waktu sekitar 2 jam, maka dalam sebulan siswa terbiasa ke perpustakaan sekitar 20 jam. Hal ini juga berkontribusi dalam membangun kebiasaan mencari sumber informasi yang valid dan terpercaya,” jelasnya.
Asep menambahkan, untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas perpustakaan digital, pelatihan intensif telah diberikan kepada tim operator, admin perpustakaan, serta guru dan siswa dari berbagai jenjang. CR juga menyediakan dukungan penuh dalam bentuk pelatihan gratis dan sistem berbasis web yang memungkinkan siswa mengakses perpustakaan digital tanpa memerlukan perangkat tambahan. Dengan fitur pemantauan preferensi membaca dan pencatatan aktivitas literasi, sekolah dapat lebih mudah melacak kemajuan literasi siswa secara real-time.
“Selain itu, perpustakaan digital ini dirancang agar siswa dapat mengakses buku dari mana saja, baik di sekolah, rumah, maupun saat bepergian. Dengan demikian, literasi dapat menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari siswa,” ungkapnya.
Iapun berharap, inisiatif ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Bogor dalam kontrubsinya meningkatkan kualitas literasi Jawa Barat dan nasional. Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, guru, dan pustakawan, ekosistem literasi yang lebih kuat dapat terbentuk, dalam menciptakan generasi muda yang lebih cerdas dan siap menghadapi tantangan global.
Cigombong Raya (CR) telah berfokus pada pengembangan literasi dan pendidikan di Indonesia. Melalui berbagai program, termasuk bantuan (hibah) buku dan pelatihan literasi digital, CR berkomitmen untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih maju dan inklusif.(AR/Red)